RRQ Hoshi tanpa Lemon, lebih kuat atau lemah?
RRQ Hoshi tanpa Lemon dalam beberapa musim terakhir. Bukan secara nyata Lemon tak ada. Ia masih ada di dalam roster tapi jarang diberi jam terbang oleh trio pelatih Acil, Fiel, dan Arcadia.
Tak ada yang meragukan kualitas dan kapabilitas Lemon. Pengalaman menjadi bukti betapa hebatnya pemain satu ini. Ia pun sudah dianggap legenda dan ikon MLBB Indonesia.
Tapi, apa yang dialami sang pemain saat ini tidak menggambarkan seorang legenda sama sekali. Menjadi penghangat bangku cadangan dan tak menjadi pilihan utama di tim inti jelas bukan harapan Lemon ataupun fans pemain asal Aceh itu.
Hal ini mungkin terjadi sejak season 8. Lemon sempat bermain di sidelane saat META 2 offlaner masih aktif. Kemudian seiring berubahnya META, Lemon bertahan di goldlaner tapi tetap kalah bersaing dengan Xinnn hingga Skylar.
Sampai akhirnya di MPL ID S10, ia kembali ke midlane dan sempat mendapat kesempatan bermain beberapa kali di regular season. Sayang seribu sayang, pada akhirnya komposisi lama yang kembali diandalkan RRQ Hoshi.
Sebenarnya banyak yang girang ketika RRQ Hoshi memainkan Lemon pada dua laga pertama mereka di M4 World Championship. Tapi tak bisa dimungkiri, superioritas Raja dari segala Raja tak terlihat di sana.
Bersama Lemon RRQ Hoshi nyaris dikalahkan Occupy Thrones walau berakhir comeback, dan harus mengakui keunggulan ECHO. Barulah pada laga melawan RSG SG kemudian Todak di upper bracket fase knockout, superioritas mereka terlihat bersama Clay.
Melihat fakta di atas, RRQ Hoshi tanpa Lemon besar kemungkinan akan terus kita lihat hingga M4 berakhir. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Lemon memang sudah tak berada di level terbaik lagi?
Banyak pertanyaan soal RRQ Hoshi tanpa Lemon lebih kuat atau lemah. Tak ayal ONE Esports menanyakan pertanyaan ini kepada caster Indonesia yang menjadi andalan di desk bahasa Inggris, Mirko.
Di tengah kesibukan M4, caster yang juga fans tim sepak bola Liverpool tersebut secara blak-blakan mengungkap pendapat soal Lemon. Baginya Lemon dan roster utama RRQ Hoshi sulit menemukan benang merah terkait gameplay yang diinginkan.
Ia merasa Clay lebih kalem dan bisa mengikuti apa yang diinginkan rekan-rekannya ketimbang Lemon yang sebenarnya lebih unggul soal inisiatif.
Permainan Clay yang menurut akan gameplan sangat membantu yang lain. Sementara Lemon memang memiliki insting buas yang masalahnya tak hanya sulit dimengerti musuh, tapi juga rekan sendiri.
“Melihat performa Lemon dan Clay, sejak Clay bergabung dia lebih cocok dengan tim. Karena gaya bermain Clay lebih mengikuti arahan dari Vynnn maupun R7.”
“Sementara Lemon lebih senang menciptakan sesuatu. Sejak dua tiga musim terakhir, terlihat gameplay RRQ Hoshi cocok dengan Clay. Karena itu ketika Lemon bermain, muncul sedikit keanehan gameplay, bahkan terlihat lebih lemah.”
“Bukan karena Lemon pemain yang buruk, tapi dia kurang cocok dengan timnya. Sinergi menjadi sangat penting dan jika tim tahu apa yang diinginkan Lemon, mereka akan mengerikan. Coach Yeb dan Kairi bahkan sempat berkata mereka tahu apa yang diinginkan Lemon.”
“Mungkin Lemon tidak banyak berkomunikasi tapi lebih mengandalkan instingnya. Dia berpikir singkat dan langsung melakukannya. Selain itu Lemon bisa menjadi pembeda ketika RRQ Hoshi tertinggal. Sebut saja di MSC saat mereka ketinggalan 3-0, mungkin Lemon bisa menjadi faktor X di momen-momen tersebut,” papar dia.
Pada akhirnya ada nilai plus dan minus RRQ Hoshi tanpa Lemon. Jika mereka memang senang bermain tanpa sang ikon, berarti ada rencana tersendiri yang memang tak bisa dilakukan andai sang legenda bermain.
Tapi RRQ Hoshi tanpa Lemon juga tak bisa dibilang sempurna. Banyak fans yang berharap idola mereka dimainkan dan memberi efek kejut dari segi gameplay maupun pool hero. Bagaimana pandangan kalian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar